Antara aku, Harry Potter dan XXI (Ampuuuun…dehh!!)

harpot-6
www.imdb.com

“Yes! Harry Potter ke-6 dah keluar…hayukk kapan nonton?” ajakku ke teman-teman melalui sms.
Tanpa menunggu balasan panjang, teman menyanggupi.

Tak habis pikir kenapa Harry Potter sangat-sangat mendunia. I mean BIG! Ibu saya sendiri gak ngerti kenapa saya yang sudah berumur ini pun masih suka nonton HP. Well… itu pertanyaan gak penting dan gak harus dijawab. Aniweiii.. semua orang suka HP.

Berbeda dengan Doraemon , which is Nobita tidak pernah naik-naik kelas.. sejak saya kelas 4 sampai saya bekerja pun tetap kelas 4 SD. Harry Potter tidaklah demikian. Film ini benar-benar mengikuti perkembngan usia.

Aniwei.. saat saya nonton kemarin, kejadiannya tidak seperti yang saya harapkan. Ada dua hal yang saya note.

  • Penonton cilik.

Oke, banyak penonton ABG, tapi banyak juga penonton cilik. Yang saya maksud adalah anak-anak, dari umur 5 – <10.
Saya semakin berpikir, apakah saya tidak salah nonton nih?

Menurut saya Harry Potter bukan lagi film segala umur. No! Seiring dengan bertambahnya umur Harry, permasalahan tidak sekedar ‘wingardium Leviosa” lagi. Segala adegan ciuman dan sedikit kekerasan pun tampak disana. Do those Kids even allow to watch that? Okay.. mereka memang bersama orangtua, tapi tetap saja, apakah orang tua juga sempat menjelaskan maksud-maksud dari setiap adegan?

Apa yang terjadi? Apakah batas-batas itu sudah mulai bias? Dulu, waktu saya masih kecil, film2 yang boleh saya lihat sebatas kartun, dan serial TV full house or Alf dan film binatang. Sekarang, batas film anak-anak pun tidak jelas. Ataukan memang sekarang anak-anak dibawah 10 tahun boleh menonton film yang harusnya diperuntukkan untuk 13 tahun ke atas? What happened? is this real or just me??

Apakah sekrang XXI merangkap restoran?
Ketika orang pergi ke bioskop, mereka ingin mendapatkan experience layar lebar sehingga kita bisa berkata: “Wooooooowwww…!!”. Tentunya tanpa ada suara atau gangguan yang menghalang kita.
Sekarang.. disaat semua lampu sudah redup,atmosphere sudah siap, dan Film sudah dimulai..tiba-tiba dari barisan tak jauh dari saya duduk, seorang bapak berteriak;” Mbak..pesan cocacola nya satu yaa..”.
kepada mbak-mbak 21 yang sedang lewat. “WHAAAATT…….?!?!?!” – mood saya langsung BT.
Saya pikir mbak-mbak itu akan mendamprat bapak itu, tapi ia hanya menggannguk dan keluar dan kembali membawa coca cola. “OH MY GOOOODDD….!!” Please deh om… kenapa gak sekalian pesen Mie ayam??

Apa-apan ini??? Apakah maksudnya 21 ingin meningkatan pelayanan dengan menambah service delivery ke dalam bioskop? Pleaseee… kita hanya duduk max 3 jam, gak perlu bawa makanan yang super banyak kaya mo piknik. Namanya orang indonesia yang emang latahan, setelah bapak itu diantarkan pesanannya, ada orang lain yang juga memesan. Arrghhh………..!!! Alhasil, saya yang kebetulan dapat duduk dekat akses jalan, menonton dengan sangat tidak nyaman karena .. KEPALA-KEPALA itu selalu berseliweran di depan saya.!!!! Benar-benar buruk!!!

Belum lagi, anak-anak kecil yang bolak balik ke kamar mandi. Belum lagi ABG yang lupa mematikann HP nya, belum lagi bapak-bapak yang seliweran karena tidak lewat mana untuk ke toilet! Give me a breaakk wil you!!… Jika memang ingin santai sambil makan, please.. take the premiere class, so you are not bothering someone else!.. GOSSSHH!!!..