Make A Memory (2)

Sebuah kalimat klise akan mengawali tulisan saya kali ini. Kalimat yang berbunyi “Penyesalan selalu datang terlambat”. Iya, saya sedang mengalami sebuah penyesalan dimana situasi dan kondisi juga waktu yang tidak mungkin terulang.

Penyesalan terjadi karena sebuah mimpi yang sepertinya mengeluarkan sisi alam bawah sadar saya. Begitu sih menurut teman saya yang bernama Marky ini. Mimpi yang membuat saya bangun dalam keadaan menangis terisak-isak tanpa saya bisa menahannya. Mimpi yang membuat hati saya ngilu karena rasa yang kuat dan tidak dibendung. Rasa kangen dan penyesalan bahwa tidak ada kesempatan yang untuk menebusnya.

Kini, saya benar memahami arti kata  ‘Carpe Diem’ or dalam bahasa inggrisnya  ‘Seize the Day’. Namun sebenarnya memahami dan melakukan adalah 2 hal yang berbeda. Saya harap dengan memahami, setidaknya saya bisa ‘sadar’ dan ‘berada’ di setiap apapun yang saya lakukan, seperti saat saya menulis post ini.

Meskipun merasa aneh atau tidak terbiasa, saat ini saya melakukan apapun yang selama ini saya rasa perlu melakukannya. Tentu saja hal yang positif. Walaupun juga aneh dan tidak pernah melakukannya, saya coba untuk memulainya. Dimulai dengan mengatakan ‘Aku sayang kamu’ atau ‘Aku kangen kamu’ kepada orang-orang yang kamu sayangi. Sulit bagi saya, karena mengekspresikan rasa bukan kebiasaan keluarga kami. Dan kami menganggap karena keluarga, mereka pasti mengetahuinya. Bisa jadi iya, tapi mengucapkannya akan sangat berbeda dan sebuah pengalaman yang menyenangkan untuk mereka yang mendengarkannya sehingga menjadi kenangan yang akan selalu diingat.

I sleep and awake at night

Realize you weren’t there anymore

Hoping that dream will bring you back

But you’re gone and left me cry for you

Wishing to catch you and told you

I am missing you..every day and night

.

.

.

For Bapak (+ Rip)