untitled

“Yup! Kata orang penyesalan selalu datang terlambat. Kata itu kini menjadi hantu yang menjadi mimpi burukku setiap malam. “Andai saja…” atau “Kalau saja..” menjadi dua kalimat yang sangat aku harapkan bisa menjadi kenyataan.

“Kamu itu udah egois, keras kepala pula..” begitu kamu sering berujar. Keras kepala seperti batu, dan egois, hmmm…itu mungkin adalah salah dua sifat jelek yang aku punya. Jangankan orang lain, aku sendiri pun sering capek dengan diriku yang selalu seperti itu. Tapi entah kenapa, kamu bisa tahan terhadap diriku. Kata kamu, sifat jelekku mengeluarkan efek positif dari dirimu. Hahaha.. you make me ugly so you can look better.. damn you!

 

But that’s why we got along each other, right honey? Kamu menjadi sosok yang membuatku bisa tersenyum bahkan ketika aku sedang sangat menyebalkan.

“Baby, i love you so much, kalau aku bersamamu, dunia terasa milik berdua, yang lain ngontrak” begitu kamu sering merayu. Aku tau dunia bukan milik berdua, pertama ada ratusan juta orang di dunia ini, kedua, karena ada sekian ratus laki yang mungkin akan berujar sama seperti kamu. But, honey, i believe you! Meski rayuan kamu klise dan standar abis,

aku selalu percaya kamu. I believe we can create our own world, our own heaven.

Kadang kamu suka heran, kenapa aku sangat percaya kepadamu? Disaat kamu merasa dunia ini sangat berat dihadapi, kamu heran aku tetap percaya padamu. But honey, why wouldnt I? Mengapa tidak?

Kamu adalah bintang di hidupku. Kamu telah bersinar dihati dan di duniaku. That’s why I’ll never lose my faith in you. Itu juga yang kini membuatku bertahan saat kau tidak ada. But, honey, at first it was hard..

 

Surgaku seakan hancur…

Duniaku luluh lantak,

Kenapa kenyataan tidak selalu seperti yang aku inginkan.

Tapi akhirnya aku menerimanya. Aku menerima bahwa kita tidak lagi bersama. Aku menerima memang sudah saatnya kamu pergi. It’s all right. I know you’re out there. I believe it.

 

Apa kamu tahu kenapa sayang? Because you are my first star at night.

Sinarmu selalu menerangi diriku. Dan aku selalu teringat ketika kamu bilang aku adalah bumi untukmu. Awalnya aku tidak mengerti, namun kini aku tahu yang kamu maksudkan.

 

If I was your earth, then you are my soul satellite. And i’ll be so lost in space without you.

 

So, i will not say goodbye to you my love, aku akan menganggap perpisahan ini hanya sementara. Kita tetap akan memiliki surga kita sendiri. I’ll never lose my faith in you..

 

So, i’ll say Au Revoir, but this isn’t goodbye..”

 

Perempuan itu meletakkan surat yang sudah ia tulis dan baca berulang-ulang. Ia membaca sekali lagi seakan-akan takut ada yang terlewat. Tapi semua sudah terkatakan dalam surat itu. Ia memasukkan ke dalam botol dan menyumbatnya dengan gabus. Lalu ia menatap nama di atas batu granit hitam seakan-akan tatapannya bisa membelai sosok yang kini hanya dalam kenangannya.

“Rest in peace my soul satellite. We’ll meet again” lalu perempuan itu melangkah dengan pasti keluar dari areal pemakaman. Senyum samar terbentuk di wajahnya.

 

-3 Apr 2011-