Matter of Interviewer

Saat lagi nonton American Next Top Model (yup! That’s my favorite tv show and I am not shamed about it) , Setiap minggu, para calon model itu diberikan tantangan. Nah, salah satu-nya tantangannya adalah mewawancarai seorang selebritis.

Well, banyak tips yang bisa dipetik. Terutama buat gue. Tapi sayangnya kenapa tontonan itu gak gue tonton sebelumnya? *sigh* Jadi, gw tidak harus menerima pelajaran in a harsh way…

Sebagai seorang content provider/content writer, you named it lah… gw bertugas meng-update web milik brand dengan berita2 terbaru. Terutama jika acara itu disponsori oleh si Brand tersebut. Nah, salah satu brand yang kantor aku pegang cukup sering buat acara dan mau gak mau, sebagai sponsor, mereka sering ingin kami punya special interview with the stars.

Pendek kata, 1-2 kali gue kedapatan untuk interview. Tapi sebagai lulusan anak sastra, ilmu jurnalistik gue dapat adalah saat gue bekerja di media. Learning by doing.  Gue sama sekali gak kepikir untuk membuka buku cara mewawancara yang baik ketika gue bekerja di media. Semuanya adalah Trial and Error.

Yup! Dari ditolak mentah-mentah kaya lalat yang tidak diinginkan, sampai terpana karena kecakepan si seleb itu semua gue lalui. But hey… from all there, I learnt some in do & don’ts in interview. Beberapa adalah yang gue dapatkan melalui pengalaman nyata. Tentunya ini semua adalah kesalahan yang pernah gue lakukan.

  1. Sebelum sesi wawancara, selalu siap dengan pertanyaan yang bakal mo ditanyain. Tentunya profil si artis perlu dihafal secara brief agar lo gak plonga-plongo nantinya. Dari facts – gossip terbaru. Dan kalo pertanyaan yang lo udah buat terasa basi, lo bisa ngarang2 dari info itu.
  2. Lupain deh tuuh pertanyaan ‘Darimana Inspirasi” atau “berdiri kapan” —-> so lameee. Apalagi jika si artis udah terkenal. Dia bisa mati kebosanan ditanya itu-itu lagi. Kudu update ‘what happened’ sama si Artis tuh sekarang.
  3. Lo ga tau harus tanya apa? Buat pertanyaan nyeleneh… yang gak ada hubungannya sama karya-nya. Misalnya: Bangun tidur ngapain? Sukanya sarapan apa? Lo punya  ‘pet’ ga? Apapun deh.. Kalo artisnya dah terkenal, orang pengen tau segala nya tentang mereka. Meski mungkin kenyataannya dia gak lebih manusia dari kita.
  4. Artis yang diwawancara punya karakter yang macam-macam.  Ada yang hobi ngobrol, lo pancing dikit, mereka bakal cerita panjang lebar. Biasanya mereka yang sekuter atau artis lagi promo kaya gini nih. Ada juga yang ngelantur kemana-mana. Maksudnya, lo tanya ke dia, dia malah ngajak ngobrol asistennya. Atau dia malah asik BB-an. Emang sih pengen jitak rasanya. Tapi, as interviewer, gak boleh. Tetep senyum, tanya ada apa, terus balikin fokusnya ke sesi wawancara. Intinya, kita yang pegang kendali.  Belive me… gak gampang!
  5. Oia, situasi wawancara juga gak mesti lo ama dia duduk manis saling berhadapan. Bisa duduk bareng di rumahnya, atau  sambil lunch di mall (ini kalo artisnya baek) atau lo nyela waktu saat red carpet atau sebelum mereka manggung. Kalo situasinya leluasa, biasanya lo udah janjian jauh hari sebelumnya. Tapi kalo Red Carpet dan sela-sela sebelum manggung… aduuuhh itu kudu cepat berpikir. Lo harus ngeluarin sisi paparazzi lo. Biasanya pertanyaan yang akan ditanya adalah situasi saat itu dan perasaan mereka. Ngomongin karya mereka saat mereka sedang dikejar waktu lo ga akan dapat jawaban yang memuaskan. Percaya deh…
  6. Satu lagi, Startruck! Buat yang kebetulan nge-fans sama artis yang diwawancara, jangan sampai lo kehilangan konsentrasi saat wawncara dia, betapapun mengagumkan dia. Lo gak mau dikatain bego di depan idola lo kan!
  7. Yang namanya interviewer emang kudu punya mental kaya paparazzi dikit-gak tau malu. Ada kalanya lo ditolak wawncara . Gak usah merasa spt lalat yang tidak diinginkan yaa… meski rasanya emang kaya githu. Resiko kerjaan sih. Namanya juga seleb.
  8. Satu lagi dink… kalo kebetulan artis yang dikejar orang bule, yah siap siap aja kuping dibersihin dan latian wwcr pake ingglish. Jangan sampai salah ngomong. Kadang kita tanya apa, mereka gak ngerti. Kecuali lo menyediakan jasa translator.

Meski gue pernah wawancara sana sini, gue masih jauh dari baik. Setiap mo wawancara pun, gue selalu sakit perut. Karena gue ingin semua perfek. Tapi, sejauh pengalaman gue, semuanya yang sudah gue jalani belum perfek. *sigh* Karena setiap situasi wawancara dan setiap sosok yang diwancara berbeda, sesi wawancara gak pernah sama. Bahkan Putra Nababan aja nervous waktu wawancara sama Presiden Obama. Jadi… kuncinya sih, pengetahuan luas dan kenali medan (baik dari profile wwncr dan bidang yang digeluti)

Cheerio…